Rabu, 08 Desember 2010

BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Sifat – sifat Fisik Mineral
Penentuan nama mineral dapat dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat fisik mineral antara mineral yang satu dengan mineral yang lainnya. Sifat-sifat fisik mineral tersebut meliputi: warna, kilap (luster), kekerasan (hardness), cerat (streak), belahan (cleavage), pecahan (fracture), struktur/bentuk kristal, berat jenis, sifat dalam (tenacity), dan kemagnetan.

1.1.1 Warna
Warna adalah kesan mineral jika terkena cahaya. Warna mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu idiokromatik, bila warna mineral selalu tetap, umumnya dijumpai pada mineral-mineral yang tidak tembus cahaya (opak), seperti galena, magnetit, pirit; dan alokromatik, bila warna mineral tidak tetap, tergantung dari material pengotornya. Umumnya terdapat padamineral-mineral yang tembus cahaya, seperti kuarsa, kalsit.
1.1.2Kilap
Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilap dibedakan menjadi dua, yaitu kilap logam dan kilap bukanlogam. Kilap logam memberikan kesan seperti logam bila terkena cahaya. Kilap ini biasanya dijumpai pada mineral-mineral yang mengandung logam atau mineral bijih, seperti emas, galena, pirit, kalkopirit. Kilap bukan-logam tidak memberikan kesan seperti logam jika terkena cahaya. Kilap jenis ini dapatdibedakan menjadi:
(a) Kilap kaca (vitreous luster)
memberikan kesan seperti kaca bila terkena cahaya, misalnya: kalsit, kuarsa, halit.
(b) Kilap intan (adamantine luster)
memberikan kesan cemerlang seperti intan, contohnya intan
(c) Kilap sutera (silky luster)
memberikan kesan seperti sutera, umumnya terdapat pada mineral yang mempunyai struktur serat, seperti asbes, aktinolit, gipsum
(d) Kilap damar (resinous luster)
memberikan kesan seperti damar, contohnya: sfalerit dan resin
(e) Kilap mutiara (pearly luster)
memberikan kesan seperti mutiara atau seperti bagian dalam dari kulit kerang, misalnya talk, dolomit, muskovit, dan tremolit.
(f) Kilap lemak (greasy luster)
menyerupai lemak atau sabun, contonya talk, serpentin.
(g) Kilap tanah
kenampakannya buram seperti tanah, misalnya: kaolin, limonit, bentonit.

1.1.3Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Secara relative sifat _sik ini ditentukan dengan menggunakan skala Mohs, yang dimulai dari skala 1 yang paling lunak hingga skala 10 untuk mineral yang paling keras. Skala Mohs tersebut meliputi (1) talk, (2) gipsum, (3) kalsit, (4) _uorit, (5) apatit, (6) feldspar, (7) kuarsa, (8) topaz, (9) korundum, dan (10) intan.

1.1.4 Cerat
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk. Cerat dapat sama atau berbeda dengan warna mineral. Umumnya warna cerat tetap.


1.1.5 Belahan
Belahan adalah kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah melaluibidang-bidang belahan yang rata dan licin (Gambar 3.1). Bidang belahan umumnya sejajar dengan bidang tertentu dari mineral tersebut.




1.1.6 Pecahan
Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata dan tidak teratur. Pecahan dapat dibedakan menjadi:
(a) pecahan konkoidal, bila memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaan
(b) pecahan berserat/_brus, bila menunjukkan kenampakan seperti serat, contohnya asbes, augit;
(c) pecahan tidak rata, bila memperlihatkan permukaan yang tidak teratur dan kasar, misalnya pada garnet;
(d) pecahan rata, bila permukaannya rata dan cukup halus, contohnya: mineral lempung;
(e) pecahan runcing, bila permukaannya tidak teratur, kasar, dan ujungnya runcing-runcing, contohnya mineral kelompok logam murni;
(f) tanah, bila kenampakannya seperti tanah, contohnya mineral lempung.

1.1.7 Bentuk Mineral
Bentuk mineral dapat dikatakan kristalin, bila mineral tersebut mempunyai bidang kristal yang jelas dan disebut amorf, bila tidak mempunyai batasbatas kristal yang jelas. Mineral-mineral di alam jarang dijumpai dalam bentuk kristalin atau amorf yang ideal, karena kondisi pertumbuhannya yang biasanya terganggu oleh proses-proses yang lain. Srtruktur mineral dapat dibagi menjadi beberapa, yaitu:
(a) Granular atau butiran: terdiri atas butiran-butiran mineral yang mempunyai dimensi sama, isometrik.
(b) Struktur kolom, biasanya terdiri dari prisma yang panjang dan bentuknya ramping. Bila prisma tersebut memanjang dan halus, dikatakan mempunyai struktur _brus atau berserat.
(c) Struktur lembaran atau lamelar, mempunyai kenampakan seperti lembaran. Struktur ini dibedakan menjadi: tabular, konsentris, dan foliasi.
(d) Struktur imitasi, bila mineral menyerupai bentuk benda lain, seperti asikular, _liformis, membilah, dll.
1.1.8 Sifat Dalam
Sifat dalam merupakan reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya, seperti penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan atau penghancuran. Sifat dalam dapat dibagi menjadi: rapuh (brittle), dapat diiris (sectile), dapat dipintal (ductile), dapat ditempa (malleable), kenyal/lentur (elastic), dan fleksibel (flexible).
1.1.9 Kemagnetan
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Pembagiannya menjadi feromagnetik, paramagnetic, dan diamagnetic.
Mineral maagnetis ( ferromagnetic)diantaranya : magnetic, pyroit, ilmenit, chromit dan hamatit. Sedangkan mineral non magnetis (paramagnetis) diantaranya adalah : kwarsa, pirit, magnesite, fluorit dan kalsit.



1.1.10 Electricity (Kelistrikan)
Sifat listrik mineral dapat dibagi menjadi 2, yaitu penghantar arus (konduktor) dan tidak dapat menghantarkan arus (isolator). Adapula istilah semikonduktor, yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.
1.1.11 Daya Lebur Mineral
Yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk mineral di dalam api. Daya lebur dinyatakan dalam derajat keleburan.
1.1.12Bau
Mineral-mineral tertentu memilki bau yang khas, sehingga diantaranya dapat langsung dikenali jenis mineralnya dari bau tersebut. diantaranya mineral belerang yang mempunyai bau menyengat. Kaolinit seperti lempung, dan arsenoptpyrit berbau garlic jika dipanaskan.

















BAB II
KESIMPULAN

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Penentuan nama mineral dapat dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat fisik mineral antara mineral yang satu dengan mineral yang lainnya. Sifat-sifat fisik mineral tersebut meliputi: warna, kilap (luster), kekerasan (hardness), cerat (streak), belahan (cleavage), pecahan (fracture), struktur/bentuk kristal, berat jenis, sifat dalam (tenacity), kemagnetan, kelistrikan,daya lebur mineral, dan bau.


















DAFTAR PUSTAKA

http://aryadhani.blogspot.com/2009/04/sifat-fisik-mineral.html
(diakses pada tanggal 29-10-2010 pukul 09.05)
http://kamilismail.blogspot.com/2009/03/sifat-sifat-fisik-mineral.html
(diakses pada tanggal 29-10-2010 pukul 09.00)
http://riolumbantoruan.blogspot.com/
(diakses pada tanggal 23-10-2010 pukul 10.10am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar